Bermula
pada hari jum’at yang lalu tanggal 31 Mei atau dengan kata lain penghujung
bulan mei, sekedar iseng nge- update status sambil nungguin download-an kelar
di Fak. MIPA- USU, kebetulan lagi muter lagu melayu “Joget Senyum Memikat- Dato’ Siti Nurhaliza” yaaa
karena terasa enak di dengar dalam tiap bait- bait syair pantun seorang Diva
Pop negeri seberang Malaysia tersebut, ane comot aja beberapa bait untuk
dijadikan update-an status terbaru. Kata- kata di dalam bait syair pantun itu
mengandung makna nasihat bagi para pemuda- pemudi pelaku cinta, pemburu cinta
dan penikmat cinta. Kata- kata nasihat yang masih dalam koridor norma- bagaimana
menjalani drama percintaan yang tidak melanggar batas norma adat- So, ini lah
dia bait yang ane comot itu:
“kalau menjerat burung gelatik
jangan lah senja
baru ke taman
kalau memikat idaman hati
jangan lah jangan lupa taruhan
Kalau ke laut susut gelombang
pasang kemudi patah kayuhnya
kalau bertaut kasih dan sayang
jangan lah jangan di uji cinta”,
Like dari teman- teman di
facebook pun banyak berdatangan, dan terlebih lagi komenan dari mereka pun juga
banyak, yang buat unik isi dari komenan- komenan tersebut juga berbentuk pantun
yang tak terlepas dari “Burung Gelatik- Gelombang Laut”. Ini
dia komenan- komenan tersebut:
Indra Roy said, “ikutan ya?..”
“Gelatik terbang mencari makan,
Dari lah pagi hingga ke petang,
Cantik bukan jadi idaman, .
Kasih yang suci di damba orang.
Gelombng laut bisa kau daki,
Asalkan kapal dikawal pasti,
Terkadang terpaut rasa di hati,
Jangan lah takut bila di uji”.
Balas Azwar Ammar, “hahahhahayy.. balas ah balas.. eh,,"
“Gelatik raja bertengger di dahan
di bawah itik mencari makan
cantik saja tidaklah di
nomor-satukan
selain cantik, agama juga di
utamakan
Gelombang laut karena ditiup angin
bentangkan layar lebar- lebar
rasa tertaut hati pun ingin
dengan harapan janur kuning ikut berkibar.”
Gelombang laut karena ditiup angin
bentangkan layar lebar- lebar
rasa tertaut hati pun ingin
dengan harapan janur kuning ikut berkibar.”
“Burung gelatik burung belibis
terbang di pagi hari
dia cantik dia manis
hanya dia seorang didalam hati”.
Balas Indra
Roy, “he,he. .he ok juga, .”.
“Petang berlalu hingga ke malam,
Gelatik bergegas balik ke sangkar,
.
Orang itu hanya KTP islam,
Cantik sifat selalu mungkar,
Kalau sudah gel0mbang hilang,
Pasangkan sauh untuk bersantai,
Andai kan bila mau merancang,
Dengan izin- Nya akan tersampai”.
“Pulang petang gelatik raja
pulang ke sangkar membawa buah
jangan lah jangan berburuk
sangka
buktikan dulu dengan lihat
perangainya
Gelombang hilang surut di darat
santai dahulu sambil berebah
setelah merancang izin pun dapat
tinggal tunggu tanggal mainnya.”
Balas Indra Roy tak mau kalah, “asek.
. .lanjutlah, .he.m.m.”.
“Kalau gelatik memakan buah,
Ulat hidup bersenang lena,
Selalu cantik bercakap dusta,
Lelaki penyayang jadi korbannya,
Jikalau sudah hilang gelombang,
Lautan tenang seketika,
Dahulukan lah dengan meminang,
Bulan depan akad- nikahnya.”
Balas Azwar Ammar lagi, “huahahahahahaiiii.”
“Gelatik di sangkar makan buah
makan berbagi bersama anak-
anak nya
cantik di luar boleh jadi dusta
cantik di hati jadi idaman
banyak pemuda
Gelombang hilang datanglah camar
camar laut mencari makan
saat meminang hatipun gencar
gencar berturut hingga pelaminan.”
Gelombang hilang datanglah camar
camar laut mencari makan
saat meminang hatipun gencar
gencar berturut hingga pelaminan.”
Balas Indra Roy, “ho,ho,hoi. . .hem,”
“Gelatik
terbang tinggalkan sangkar,
Anak
telah besar mencari makan,
Jikalau
memang tak bicara mungkar,
Memang
dialah yang ku idamkan.
Dari
laut si burung camar,
Balek
ke sangkar membawa makanan,
Malam
berlarut masuk lah kamar,
Tak
tau apa mereka lakukan.”
Ane pun gak mau ketinggalan, “aih.. aih.. seronok...”
“Tinggalkan sangkar gelatik
mencari makan
anak telah besar bukan lagi
jadi tanggungan
kalau lah dia yang tuan idamkan
kejar terus hingga di dapatkan
Burung camar terbang sendiri
hinggap di perigi melepas dahaga
jangan lah jangan bahas disini
malu dong sama pembaca.”
malu dong sama pembaca.”
Jawab Indra Roy mengakhiri, ”he,0mak,omak so pasti, .”
“Sudah besar hidup berkawan,
Gelatik
akan cari pasangan,
Jikalau
sudah jadi idaman,
Kan
ku kejar sampai ku dapatkan.
Si camar terbang dengan bebas,
Hidupnya lepas di atas sana,
Andaikan tak elok dibahas,
Mohon lah maaf pada pembaca.”