Setiap manusia mempunyai tujuan yang
berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang
berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin
mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai tujuan itu
manusia harus melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Oleh karena manusia
secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk mencapai tujuannya, manusia
memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk itu manusia harusbekerja dalam
mencapai tujuannya atau berorganisasi.
Dalam
organisasi diperlukan manajemen mengatur, mengkoordinasikan semua tugas yang
dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang hendak
dicapai. Supaya unsur-unsur manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan,
maka manajemen harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan wewenang
kepemimpinannya melalui intruksi .
Staff ada dua kelompok tenaga kerja. Kelompok pertama
adalah mereka yang tugas utamanya bersifat menterjemahkan tugas pokok menjadi
aktivitas, sedang di pihak lain terdapat mereka yang tugasnya melakukan
kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya roda organisasi dan mekanisme
kerjasama yang harmonis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua
kelompok ini mempunyai peranan penting dalam merealisasi tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
Sepintas lalu kelihatan seolah-olah karyawan
lini lebih penting karena tugas meraka yang utama melaksanakan aktivitas
penting untuk merealisasi tujuan. Malah dianggap kadang-kadang bahwa tanpa
karyawan staff tujuan dapat juga direalisasi. Pandangan ini terutama dalam
organisasi modern kurang tepat, walaupun sifat aktivitas karyawan staff sebagai
penunjang kegiatan yang dilakukan olah karyawan lini, akan tetapi peranan
mereka dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi sangat penting. Dengan
bantuan karyawan staff organisasi dapat mendayagunakan resources yang dimiliki
perusahaan secara optimum, karena mereka dapat melihat berbagai kemungkinan,
pendidikan dan pengalaman mereka memungkinkan memilih kesempatan yang terbaik.
Pengertian Kepemimpinan
Dalam
suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Beberapa
pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
Menurut
John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan
individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. (H. Abu
Ahmadi, 1999:124-125)
Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannebaum,
Weschler and Nassarik, 1961, 24).
Kepemimpinan
adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama
dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan. (Jacobs
& Jacques, 1990, 281).
Kepemimpinan
merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi
orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. (Slamet,
2002: 29).
Kepemimpinan
adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
Kepemimpinan
adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk
mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannebaum,
Weschler and Nassarik, 1961, 29)7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
Kepemimpinan
adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian,
termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin,
serta merasa tidak terpaksa. ( Ngalim Purwanto ,1991:26).
Dari
uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai
tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang
di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang
dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi,
membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas
utama seorang pemimpin dalam menjalankan
kepemimpinannya
tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja,
tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan
organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga
mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.
Faktor-faktor penting yang terdapat
dalam pengertian kepemimpinan:
1. Pendayagunaan
Pengaruh.
2. Hubungan
Antar Manusia.
3. Proses
Komunikasi dan
4. Pencapaian
Suatu Tujuan.
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan
dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas, adalah:
1. Kemampuan
mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan
mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3. Adanya
unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Prinsip-Prinsip
Dasar Kepemimpinan
Karakteristik
seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai
berikut:
1. Seorang
yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga
diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan
mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber
belajar.
2. Berorientasi
pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip
pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam
memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang
baik.
3. Membawa
energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan
energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung
kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun
hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang
lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras
dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;
a)
Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai
orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan
mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti
dengan kepedulian.
b)
Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang
pemimpin haras dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip
kemanusiaan dan. keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan
rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan
akherat.
c)
Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata
'tantangan' sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan
adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari
dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan,
kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d)
Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa
hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi
kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi. adalah kerja kelompok dan memberi
keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International
Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih
efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat
bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, teman sekerja.
e)
Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang
pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan
yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam
mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
1)
Pemahaman materi;
2)
Memperluas materi melalui belajar dan
pengalaman;
3)
Mengajar materi kepada orang lain;
4)
Mengaplikasikan prinsip-prinsip;
5)
Memonitoring hasil;
6)
Merefleksikan kepada hasil;
7)
Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
8)
Pemahaman baru; dan kembali menjadi diri
sendiri lagi.
Peranan
staff dalam organisasi.
Individu (perorangan) atau kelompok dalam struktur organisasi yang berfungsi
memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi Lini disebut dengan staff. lini
itu sendiri adalah tanggung jawab langsung agar tercapainya tujuan tertentu.
karyawan lini lebih penting karena tugas meraka yang utama melaksanakan
aktivitas penting untuk merealisasi tujuan. Terkadang dianggap bahwa tanpa
karyawan staff tujuan dapat juga dijalankan. Pandangan ini terutama dalam
organisasi modern kurang tepat, walaupun sifat aktivitas karyawan staff sebagai
penunjang kegiatan yang dilakukan olah karyawan lini, akan tetapi peranan
mereka dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi sangat penting.
Dengan
bantuan karyawan staff ,organisasi dapat menggunakan resources yang dimiliki
perusahaan secara maksimal, karena mereka dapat melihat berbagai kemungkinan,
pendidikan dan pengalaman mereka memungkinkan memilih kesempatan yang terbaik.
Sering kurang disadari bahwa tugas utama dari seorang pemimpin adalah mengambil
keputusan. Segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi sebaiknya adalah
karena diputuskan demikian bukan karena secara kebetulan terjadi.
Keputusan-keputusan yang diambil oleh berbagai eselon pemimpin dalam organisasi
tentu mempunyai bobot yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam organisasi maka semakin besar keputusan yang diambilnya
meskipun sering bobot dari keputusan tersebut bersifat umum dan kualitatif.
Ada dua tipe staff, yaitu :
- Staff pribadi( personal staff )
Staff
pribadi dibentuk untuk memberikan masukkan saran serta bantuan dan sebuah jasa
kepada manajer.staff pribadi juga disebut dengan asisten. Agar saran-saran yang
diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah
diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui
suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut
- .
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
- .
Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
- .
Mengadakan evaluasi atau penilaian.
- .
Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
- .
Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
- .
Membuat kesimpulan.
- .
Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk
tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.
2. Staff spesialis
Pada
staff ini untuk memberikan saran ,konsultasi,batuan, dan melayani seluruh lini
dan unsur organisasi.betanggung jawab ke tingakatan-tingkatan organisasi yang
bermacam-macam sperti tingkat divisi, tingkatan bagian, ataupu tingkatan cabang
yang berdiri sendiri.
Tugas-tugas
yang dapat diberikan kapada karyawan staff antara lain adalah sebagai berikut :
•
Mengumpulkan data (fakta)
•
Menginterpretasikan data (fakta)
•
Mengusulkan alternatif tindakan
•
Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak dan
memperoleh kesepakatan mereka atau memperoleh alasan mengapa rencana tersebut
ditolak.
•
Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnya yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi dari rencana
yang telah ditetapkan.
•
Mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan kondisi-kondisi yang dihadapi untuk
mengadakan apakah instruksi-instruksi telah dijalankan dengan baik dan apakah
instruksi tersebut menghambat atau mempelancar proses pencapaian tujuan.
•
Mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-petugas oporasional
mongenai pelaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi.
•
Memberikan informasi dan nasihat kepada petugas-petugas oporasional mengenai
pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada mereka.
Dari
peranan staff sebagaimana telah dikemukakan dapat diketahui bahwa staff adalah
hal yang diinginkan apabila :
Keterbatasan
kemampuan pimpinan untuk melaksanakan tugas-tugas secara baik. Keterbatasan ini
melingkupi ketarbatasan waktu, energi, pengetahuan, perhatian, pandangan dan
sebagainya.Tugas-tugas yang harus dijalankan belum dapat didelagasikan kepada
bawahan, dapat disebabkan:
a) Bawahan belum mempunyai kemampuan
b) Agar efektif dan efisien lebih tepat
wewenang tersebut diberikan kepada spesialis.
Demikian
dapatlah dikemukakan bahwa kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Melalui manajemen semua kegiatan dikoordinir dan diarahkan menuju
kepada tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu,
manajemen ada pada setiap tingkat organisasi. Begitu juga dengan staff sendiri
adalah tanggung jawab langsung agar tercapainya tujuan tertentu. karyawan lini
lebih penting karena tugas mereka yang utama melaksanakan aktivitas penting
untuk merealisasi tujuan.
Rujukan:
Ø
Purwanto,
M. Ngalim. 1991. Administrasi
dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja
Ø
Rosdakarya.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip
Perilaku Organisasi. Jakarta:
Ø
Erlangga.Thoha,
Miftah. 1983. Kepemimpinan
dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Ø
Servant
Leadeship atau Kepemimpinan Hamba oleh Meme Mery, SE, Trainer di PT
PHILLIPS, Inc JKT.