Minggu, 12 Mei 2013

Fenomena Danau Linting


Pada hari itu sesuai planning, kami pun berangkat menuju lokasi wisata yang tak kalah indahnya dengan lokasi wisata yang lainnya. Destinasi wisata kali ini kami memilih Danau Linting yang kata orang tempatnya bagus nan indah. Ya.. danau linting, danau ini terletak di daerah Tiga Juhar Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, perjalanan dari Medan kami tempuh selama 2 jam perjalanan hingga menuju lokasi, jalanannya cukup ekstrim hingga memacu adrenalin kami, berliku- liku kurang lebih seperti liku- liku jalanan menuju Lau Kawar- Berastagi.

                                                                     ***

Lucunya, di tengah jalan, sebetulnya kami agak ragu dikarenakan baru kali ini ke tempat itu jadi dari kami yang pergi berempat - naik kereta (red- sepeda motor), 1 kreta berbonceng dua orang yakni; ane berboncengan sama Qomar, sedangkan Jali berboncengan dengan Jahar- tak tau jalan. Tapi syukur alhamdulillah kami jumpa sama Saikers (Satria FU Bikers) yang kebetulan pas kami tanya:

"Mas, mau kemana?." Tanya ku.
"Danau Linting mas..". Jawab Si mas.
"Cius mas.." Tanya ku yang sok alay.
"iyo.." Jawab si mas yang keliatan dari raut wajahnya agak kesal.
"Sama ya mas, soalnya kami ndak tau jalan ne,, hehe".. Timpal saya.
*%$%^&&()&). Mas itu hanya menganggukkan kepalanya pertanda iya.
*^&%&^%^&$^$#. (Lumayan.. ada pemandu jalan../ pikirku).







Akhirnya, 2 jam perjalanan yang kami tempuh sedari tadi, masa penantian kami menghantarkan kami sampai ke tujuan,, jreng,, jreng.. ini rupanya danau linting tuch... indah kan? ehehehek..

                                                     ***


Sebelum menceburkan diri, kami sempatkan dulu mengelilingi sekitaran danau (keliling atau thawaf mas bro..), oleh karena danaunya tak terlalu lebar, yaaaa.. sekitar 50 meter keliling lebarnya, kami nikmati aja dulu mengelilinginya, menikmati panorama alam perbukitan bukit barisan, cuaca yang kurang bersahabat yang membuat kami jadi bingung, mandi gak ya? eh ternyata setelah kami menceburkan diri sangkaan kami salah, semulanya kami mengira air danau itu dingin ternyata hangat.. bisa untuk terapi ne.. (pikir ku). Air hangat danau itu terasa semakin hangat saja kami rasakan setelah langit menurunkan hujan yang tak terbendung lagi oleh awan, relax dulu cuuuuyyy.. ahahhaha..

                                              ***


Saking lamanya kami berendam kayak badak yang sudah lama gak kena air, rasa lapar pun mendera perut kami, kami beranjak naik sebentar ke daratan tuk  mengisi perut sejengkal ini.. eehhmmm, sate rupanya, ndak apalah, yang penting berisi perut nich.. Jangan ngiler yaa pembaca.. hhhmm,,, nyaaammiii.. (lebay saia).

Sambil menikmati lezatnya sate jualan orang pariaman sebelah ku ini, akupun membuka pembicaraan (basa- basi):

"Jo, ini dulunya gimana?" Tanya ku.
"ya, dengar kabar, ini baru setahun bang ditemukan warga, dulunya gak nampak nich  danau karena ketutup lalang dan semak." Katanya.
"Ouh.." balasku yang sok paham.

Tiba- tiba pembicaraan kami terpotong ketika pandanganku beralih sama orang- orang yang mendadak pergi ke suatu tempat.

"Eh, pada mau kemana tuch orang..?". Tanyaku.
"Gak tau.." Jawab Jali.
"Ikutin yokk.." Saut Qomar.
"Nyooookk.." Sambut Jahar.

                                                                   ***

Setelah kami buntuti, rupanya orang Saikers tadi yang membuat kami penasaran waktu membuntutinya dari belakang (buntuti ya dari belakang, masa dari depan..). Langkah kaki mereka terhenti sejenak ketika ada portal pemberitahuan "Dilarang Masuk", tapi di sebelahnya ada kaleng infak bertuliskan "seikhlas hati"..

"Mau kemana mas?". Tanya ku.
"Itu loh mas di bawah ada gua katanya." Jawab si mas Saikers.
"Oh iya.., Masuk yok mas." Ajak ku.

"Ayok.." Balas si mas Saikers sambil mengulurkan duit 2000 rb perak ke dalam kaleng.

"hahahaahaha..". Ketawa kawan- kawan yang lain.
"Udah, ayok masuk, perwakilan itu buat kita semua untuk mengobati rasa penasaran kita.." Pungkas si mas Saikers yang lain.


Ini lah dia Goa yang di maksud, orang setempat menyebutnya Goa Umang. Umang dalam bahasa Karo berarti "Orang Bunyian". Cerita orang setempat dulunya goa tersebut dihuni oleh orang bunyian tapi karena di sekitar goa tersebut ada danau yang dikunjungi para wisatawan membuat umang pindah mencari tempat tinggal yang jauh dari keramaian manusia. (Katanya).

"Pengalaman adalah eksistensi dari kenyataan aplikasi hidup yang memberikan banyak warna." (Azwar Ammar)






Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar