Mengenai
tanggal 25 desember tahun 1 masehi sebagai hari kelahiran yesus, ensiklopedia
americana edisi 1976 jilid V hal. 189 menjelaskan bahwa Denys Le Petit, yang
wafat di Rome pada tahun 540 M, adalah tokoh yang pertama merumuskan hari
lahir yesus. Ia merumuskan hal itu pada tahun 532 M. Ia mengambil tahun 753
Rumawi sebagai dasar penetapan Tahun Pertama Masehi, yakni tahun kelahiran
yesus.
Di
Rome itu ada monumen peninggalan Rome Tua, dipersembahkan pada masa dulu kepada
Dewa Mithra yang melambangkan Dewata Matahari, yakni Dewa Terang. Perayaan hari
lahir Dewata Matahari itu senantiasa dirayakan masa dulu pada setiap tanggal 25
desember. Denys Le Petit mengambil tanggal 25 Desember itu sebagai hari lahir
yesus kristus (yang diyakini umat kristiani sebagai Isa AS), sebagai Kodrat
Terang. Kristus itu diperpegangi pada abad- abad berikutnya di dalam dunia
kristen.
Tetapi
menjelang abad ke-19 berlangsung penelitian sejarah tentang Yesus Keristus
secara intensif oleh kalangan sarjana- sarjana Bible (Biblical Scholars) di
Barat, maka berlaku perombakan dan perbedaan pendapat tentang tahun kelahiran
Yesus Keristus. Hal ini berkelanjutan sampai pada abad ke-20 sekarang ini.
Selain
Denys Le Petit, Hugh J. Schontield di dalam karyanya The Authentic New Tetement
edisi 1958 hal. xliv berpendapat bahwa kelahiran Yesus Keristus itu pada 5 abad
SM.
Berbeda
juga, Powel Devies dalam karyanya The First Christian edisi 1959 hal. 13
menyatakan kelahiran Yesus Keristus pada abad 6 SM.
Lain
lagi dengan International Bible Students Association di New York di dalam All
Scripture is Inspired of God edisi 1963 hal. 296 menyatakan pada 2 abad SM (751
Rumawi) sebagai kelahiran Yesus Keristus.
Sungguh
penuh dengan distorsi tentang kelahiran Yesus, apakah umat kristiani tidak
memikirkannya?
sumber:
Joesof Sou'yb "Jesus Prophet of Islam".