Kamis, 20 Juni 2013

Kerakusan Israel terhadap Wilayah Muslim: Tiran and Sanafir Island

INI adalah rahasia yang sudah cukup lama tersimpan. Ternyata Israel telah menduduki pulau-pulau bagian Arab Saudi sejak tahun 1967. Tiran dan Sanafir, dua pulau gabungan ini luasnya  113 kilometer persegi. Posisi kedua pulau ini berada di lokasi yang sangat strategis di mulut Teluk Aqaba, di mana lalu lintas laut ke pelabuhan selatan Israel Eilat harus melewati perjalanan ke dan dari Laut Merah. Meskipun pemerintah Arab Saudi mungkin mengatakan bahwa itu adalah pulau-pulau kecil, dan hanya mempunyai kekayaan terumbu karang yang tak begitu penting, tapi siapa pun yang menguasai Teluk Aqaba, maka sama saja dengan menguasai lalu lintas perairan di daerah itu. Juga ada sebuah kenyataan yang bertentangan, selama ini Arab Saudi berjuang mati-matian untuk pulau-pulau yang sama di sekitar itu, namun khusus Tiran dan Sanafir tampaknya mereka enggan untuk menentang Israel.

Pulau-pulau tersebut diduduki Israel setelah Raja Faisal memberi kekuasaan atas kedua pulau itu kepada Mesir untuk mencegah kapal-kapal Israel mencapai Eilat selama Perang Enam Hari. Setelah gencatan senjata, Arab Saudi dan Mesir masing-masing mengklaim bahwa pulau-pulau yang lain adalah milik mereka, namun membiarkan kedua pulau itu bebas untuk pendudukan Israel.  Ketika Mesir berdamai dengan Israel pada tahun 1978, Presiden Anwar Sadat menolak untuk memasukkan kedua pulau itu dalam perjanjian damai, dengan alasan bahwa mereka milik Arab Saudi. Bahkan dalam Google map pun kedua pulau itu terlihat jelas sebagai milik Arab Saudi. Jadi mengapa ada keengganan untuk menentang orang Israel, dan mengapa ada penggelapan media?


Jawabannya mungkin cukup sederhana: Israel butuh sebuah outlet ke Laut Merah untuk pengiriman kebutuhan negara mereka. Kehadiran Israel di pulau-pulau itu untuk memastikan bahwa jalur pelayaran masuk dalam lalu lintas untuk impor dan ekspor, termasuk perangkat keras militer untuk memerangi negara-negara Arab. Dengan perjanjian internasional, pasukan PBB multinasional juga ditempatkan di pulau-pulau ini untuk “memantau kepatuhan semua pihak” dalam perjanjian ini. Pada kenyataannya, ini berarti bahwa pasukan Amerika dan Mesir membantu melindungi jalur pengiriman Israel melalui Selat Tiran, wilayah yang diduduki oleh Arab Saudi. Rakyat Saudi sendiri disinyalir tidak mengetahui hal ini.

Sumber: Islam Pos
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar