Minggu, 02 Juni 2013

Bersuka-ria Lewat Berbalas Pantun 1

        Bermula pada hari jum’at yang lalu tanggal 31 Mei atau dengan kata lain penghujung bulan mei, sekedar iseng nge- update status sambil nungguin download-an kelar di Fak. MIPA- USU, kebetulan lagi muter lagu melayu  “Joget Senyum Memikat- Dato’ Siti Nurhaliza” yaaa karena terasa enak di dengar dalam tiap bait- bait syair pantun seorang Diva Pop negeri seberang Malaysia tersebut, ane comot aja beberapa bait untuk dijadikan update-an status terbaru. Kata- kata di dalam bait syair pantun itu mengandung makna nasihat bagi para pemuda- pemudi pelaku cinta, pemburu cinta dan penikmat cinta. Kata- kata nasihat yang masih dalam koridor norma- bagaimana menjalani drama percintaan yang tidak melanggar batas norma adat- So, ini lah dia bait yang ane comot itu:

        “kalau menjerat burung gelatik
jangan lah senja baru ke taman
kalau memikat idaman hati
jangan lah jangan lupa taruhan
Kalau ke laut susut gelombang
pasang kemudi patah kayuhnya
kalau bertaut kasih dan sayang
jangan lah jangan di uji cinta”,

Like dari teman- teman di facebook pun banyak berdatangan, dan terlebih lagi komenan dari mereka pun juga banyak, yang buat unik isi dari komenan- komenan tersebut juga berbentuk pantun yang tak terlepas dari “Burung Gelatik- Gelombang Laut”. Ini dia komenan- komenan tersebut:


Indra Roy said, “ikutan ya?..” 

Gelatik terbang mencari makan,
Dari lah pagi hingga ke petang,
Cantik bukan jadi idaman, .
Kasih yang suci di damba orang.
Gelombng laut bisa kau daki,
Asalkan kapal dikawal pasti,
Terkadang terpaut rasa di hati,
Jangan lah takut bila di uji”.

Balas Azwar Ammar, “hahahhahayy.. balas ah balas.. eh,,"
Gelatik raja bertengger di dahan
di bawah itik mencari makan
cantik saja tidaklah di nomor-satukan
selain cantik, agama juga di utamakan
Gelombang laut karena ditiup angin
bentangkan layar lebar- lebar
rasa tertaut hati pun ingin
dengan harapan janur kuning ikut berkibar.”


    Nyelonong RusLy AL-BaRa DiffereNce said,
Burung gelatik burung belibis
terbang di pagi hari
dia cantik dia manis
hanya dia seorang didalam hati”.

      Balas Indra Roy, “he,he. .he ok juga, .”.
Petang berlalu hingga ke malam,
Gelatik bergegas balik ke sangkar, .
Orang itu hanya KTP islam,
Cantik sifat selalu mungkar,
Kalau sudah gel0mbang hilang,
Pasangkan sauh untuk bersantai,
Andai kan bila mau merancang,
Dengan izin- Nya akan tersampai”.


Kembali Azwar Ammar membalas, “mancrab bayaaaddaaahh..”.
Pulang petang gelatik raja
pulang ke sangkar membawa buah
jangan lah jangan berburuk sangka
buktikan dulu dengan lihat perangainya
Gelombang hilang surut di darat
santai dahulu sambil berebah
setelah merancang izin pun dapat
tinggal tunggu tanggal mainnya.”

      Balas Indra Roy tak mau kalah, “asek. . .lanjutlah, .he.m.m.”.
Kalau gelatik memakan buah,
Ulat hidup bersenang lena,
Selalu cantik bercakap dusta,
Lelaki penyayang jadi korbannya,
Jikalau sudah hilang gelombang,
Lautan tenang seketika,
Dahulukan lah dengan meminang,
Bulan depan akad- nikahnya.”

            Balas Azwar Ammar lagi, “huahahahahahaiiii.”
Gelatik di sangkar makan buah
makan berbagi bersama anak- anak nya
cantik di luar boleh jadi dusta
cantik di hati jadi idaman banyak pemuda
Gelombang hilang datanglah camar
camar laut mencari makan 
saat meminang hatipun gencar
gencar berturut hingga pelaminan.”


        Balas Indra Roy, “ho,ho,hoi. . .hem,”
Gelatik terbang tinggalkan sangkar,
Anak telah besar mencari makan,
Jikalau memang tak bicara mungkar,
Memang dialah yang ku idamkan.
Dari laut si burung camar,
Balek ke sangkar membawa makanan,
Malam berlarut masuk lah kamar,
Tak tau apa mereka lakukan.”

        Ane pun gak mau ketinggalan, “aih.. aih.. seronok...
Tinggalkan sangkar gelatik mencari makan
anak telah besar bukan lagi jadi tanggungan
kalau lah dia yang tuan idamkan
kejar terus hingga di dapatkan
Burung camar terbang sendiri
hinggap di perigi melepas dahaga
jangan lah jangan bahas disini
malu dong sama pembaca.”

Jawab Indra Roy mengakhiri, ”he,0mak,omak so pasti, .”
Sudah besar hidup berkawan,
Gelatik akan cari pasangan,
Jikalau sudah jadi idaman,
Kan ku kejar sampai ku dapatkan.
Si camar terbang dengan bebas,
Hidupnya lepas di atas sana,
Andaikan tak elok dibahas,

Mohon lah maaf pada pembaca.”

                                                            
                                                                                      
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar