Beberapa ahli juga
mengadakan penelitian tentang minat siswa sehingga hasil dari penelitian
tersebut diimplementasikan banyak institusi pendidikan dunia. Sebut saja
sebagai contohnya di Amerika, siswa diberikan pilihan mau masuk kelas mana saja
yang mereka minati, mereka tidak menjalani pembelajaran secara terpaksa sebagai
mana yang terjadi di negara kita. Bukan tidak baik sistem pembelajaran di
negara kita, hanya saja sebagai perbandingan atau pembanding dalam hal menggali
setiap minat siswa sehingga tujuan pembelajaran pun akan lebih mudah tercapai.
Sementara bakat
menurut Frank S. Freeman adalah suatu kombinasi indikasi karakteristik suatu
kapasitas individu untuk menguasai (detraining) beberapa pengetahuan,
keterampilan, atau sekumpulan respon terorganisir tertentu, seperti kemampuan
untuk berbicara dalam bahasa tertentu, menjadi musikus, dan melakukan pekerjaan
mekanik (Nini Sri Wahyuni, 2011: 7). Bakat juga bisa menjadi penentu siswa
untuk menentukan langkah selanjutnya di dalam pendidikan. Bakat merupakan
kemampuan bawaan seseorang sejak lahir dan bakat setiap orang tidaklah sama.
Untuk itu tugas pendidik dan institusi serta libatkan orang tua maupun
lingkungan untuk mengetahui kemudian mengembangkannya agar siswa lebih mudah
menentukan arah bakatnya menjadi lebih baik.
Walaupun di negara
kita belum bisa mengikut sebagaimana sistem yang diimplementasikan oleh negara
maju seperti Amerika dalam hal pengembangan minat dan bakat seperti saya
sebutkan di atas, paling tidak kita masih punya program kegiatan PORSENI (Pekan
Olahraga dan Seni) yang diselenggarakan pada tiap tahun. Dari PORSENI ini lah
kita bisa tahu arah minat dan bakat siswa sehingga lebih mudah untuk
dikembangkan. Ada siswa yang suka di bidang fisik yakni olahraga, ada siswa
yang cenderung ke bagian seni, dan ada pula siswa yang berpotensi cakap dalam bidang
keagamaan. Lagi-lagi dengan adanya diadakan PORSENI tingkat madrasah atau antar
madrasah baik, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, maupun Aliyah minat dan bakat siswa bisa
lebih terarah untuk dikembangkan sehingga hakikat dari tujuan pembelajaran pun akan lebih mudah
tercapai. Wallāhu a’lam biṣṣawāb.