Seorang sufi tidak akan
menunjukkan dirinya sebagai sufi, tak akan mengakui dirinya sufi, tak akan
mengatakan ia seorang sufi, tak suka dengan anggapan orang yang mengatakan ia
sufi, bahkan ia sendiri pun tak tau bahwa ia seorang sufi.
Sufi klasik bersembunyi dari
khalayak ramai, sedangkan sufi modern bersembunyi di tengah keramaian,
sebagaimana istilah tassawuf tersohor, "Allah bersembunyi di dalam
terang", seperti itu pula sufi modern, bersembunyi di tengah keramaian,
adakalanya bersembunyi dengan jubah kefakiran, jubah kegelandangan, bahkan
berpura-pura laiknya orang gila agar orang sekitarnya tak mengira ia
sufi. Dan adakalanya bersembunyi di dalam jubah modernitas, mengikut tren,
tetapi tidak pernah 'menyelingkuhi' Tuhan di dalam hatinya apalagi menafikan
Tuhan.
Sufi modern mengikut tren tetapi
tidak mengikutkan hatinya kepada tren tersebut melainkan sejatinya ia
bersembunyi melalui jubah modernitas. Baik sufi klasik maupun sufi modern
tujuan mereka bersembunyi adalah agar di hati mereka tetap protektif terhadap penyakit-penyakit
hati seperti, ria, sum'ah, apalagi takabur.
~ Noktah Sufi ~