"Telur
penyunya enak, cobalah!" kata pak Rofiq berasal dari Pulau Seram, Maluku
Tengah yang sudah lama menetap dan berkeluarga di Medan. Sedikit yakin, tapi
setelah 'nyoba' enak juga ku rasa, teksturnya seperti lengkong (jelly), sedikit
asin, di bagian kuning telur tidak ada umbai telur seperti yang terdapat di
telur ayam, mungkin juga bebek.
Rasa
dari telur penyu yang direbus seperti telur setengah matang karena putih telur
penyu tidak bisa mengeras seperti telur unggas lainnya, tetapi kuning telurlah
yang bisa mengeras. Cangkangnya lebih lembut sehingga memudahkan kalau mau
memakannya, tinggal sobek saja lalu seruput isi telurnya. Tetap i soal rasa juga relatif, tergantung lidah masing-masing konsumen.
Mengutip dari dilihatya.com bahwa, telur penyu mempunyai
cirri fisik yang tak jauh berbeda dengan telur ayam. Telur penyu memiliki fisik
bulat hingga lonjong dengan ukuran yang berbeda tergantung jenis, usia, dan
sifat genetiknya. Telur penyu memiliki susunan yang sama seperti telur pada
umumnya, yakni cangkang telur, putih telur dan kuning telur. Cangkang telur
penyu tersusun dari garam-garam organik, pada telur baru, pori-pori masih
dilapisi kurtikula yang terdiri atas 90% protein dan sedikit lemak yang mampu
mengurangi penguapan air dan mencegah masuknya mikroba dari luar. Putih
telurnya terdiri dari 40% putih telur encer dan 60% putih telur kental.
Makanya, 'nyeruput'
putih dan kuning telur pada telur ayam terasa 'eneg' karena amis, apalagi telur
bebek, tapi tak berlaku untuk telur penyu.
Dampak Positif Telur Penyu bagi Kesehatan
Kuning telur penyu merupakan tempat embrio sama dengan telur
lainnya, di dalam kuning telur ini banyak terdapat zat-zat gizi yang sangat
penting bagi perkembangan embrio di dalamnya. Yang membedakan telur penyu
dengan telur hewan lainnya adalah putih dan kuning telur penyu tidak tercampur
adanya kalaza yang mengikat bagian kuning telur dan membran vitelin yang
elastis. Manfaatnya bagi kesehatan:
·
Sebagai sumber protein alami yang mengandung 40 jenis protein
dan nutrisi lainnya seperti potassium, kalsium, fosfor, dan seng. Dari protein
alami ini mampu menghasilkan asam amino yang baik untuk pembentukan otot
·
Sebagai sumber energi karena kandungan trigliserida dan
fosfolipida
· Mampu mengurangi berat badan karena memberikan energi untuk
membakar lemak dan kalori sambil membentuk otot
·
Mampu mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan
katarak karena kandungan antioksidan dan lutein
·
Mampu mencerahkan dan melembabkan kulit wajah serta
mempercepat proses regenerasi kulit wajah
·
Komposisi asam amino telur penyu sangat lengkap dan berimbang
dibandingkan daging ayam dan susu sehingga hampir semua bagiannya bisa
digunakan untuk pertumbuhan maupun pergantian sel-sel (tubuh) yang rusak.
Dampak Negatif Telur Penyu bagi Kesehatan
Dibalik
manfaat telur penyu bagi kesehatan di atas, ada fakta mencengangkan dari penelitian
baru-baru ini bahwa telur penyu juga mengandung senyawa beracun yang disebut
PCB (Poly Chlorinated Biphenyl) yang tergolong sebagai logam berat yang mampu
memicu berbagai resiko kesehatan seperti kanker, kerusakan system saraf, dan
gangguan hormon. Namun, kita tak perlu khawatir dengan hal tersebut karena
racun yang dimaksud tidak bereaksi bila kita mengetahui cara mengolah dan
mengonsumsi telur penyu dengan benar.
Kuliner Legal atau Illegalkah Telur Penyu?
Pernah terbaca di dalam buku traveling bahwa telur penyu
banyak dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat Kepri. Tak hanya di Kepri, sepanjang Jl.
Pangeran Samudera dan di belakang Pasar Sudimampir Kota Banjarmasin Provinsi
Kalimantan Selatan banyak penjual telur penyu berkumpul di sana menjajakan telur
penyu dengan kisaran harga per butir untuk ukuran kecil Rp. 5000 dan Rp. 10.000
untuk ukuran yang besar per butir.
Penyu termasuk
kategori binatang terancam punah dan dilindungi oleh undang-undang
international (IUCN -CITES) dan undang-undang Nasional, peraturan pemerintah no. 7 tahun 1999 tentang: Pengawetan
Jenis Tumbuhan dan Satwa. (makna pengawetan dalam PP 7/1999 adalah upaya untuk menjaga
agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya baik di dalam
maupun di luar habitatnya tidak punah). Dalam lampiran di atas disebutkan bahwa
penyu sebagai salah satu satwa yang dilindungi.
Halalkah Telur Penyu Dikonsumsi?
Pendapat
yang kuat di antara para ulama adalah hukumnya boleh memakan
kura-kura, penyu, dan sejenisnya. Baik
yang hidup di laut maupun yang di darat. Sebagaimana firman-Nya:
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا
“Wahai manusia, makanlah apa yang halal dan
suci, yang ada di bumi ini..” (QS. Al-Baqarah: 168)
Dan di
ayat yang lain:
وَقَدْ
فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ
“Dan Allah telah merinci apa saja yang Allah
haramkan untuk kalian, kecuali jika kalian terpaksa…” (QS. Al-An’am:
119)
Memahami dari isi
ayat tampak bahwa Allah tidak
menjelaskan tentang haramnya kura-kura (penyu). Di dalam hadis Nabi
saw disebutkan:
“Dari Abu Hurairah RA, ia
berkata: Rasululla Saw bersabda: mengenai laut bahwa laut itu suci airnya dan
halal bangkainya”. (HR. Abu Daud,
At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Oleh
karena itu, turut merujuk kaidah Ushul Fiqh yang berbunyi, “Asal pada tiap-tiap
sesuatu adalah boleh” maka hewan ini hukumnya halal. Pendapat yang membolehkan berasal
dari pendapat ulama Madinah dan mayoritas ulama lainnya. Ada juga ulama yang
berpendapat boleh memakan daging kura-kura laut, bukan kura-kura darat. Serta
ada juga ulama yang mengharamkannya secara mutlak.
Barangkali Solusinya?
Mengonsumsinya
bukanlah sebab utama turunnya populasi penyu, karena makan telur penyu adalah
tradisi ratusan tahun yang hanya dilakukan pada perayaan tertentu. Sebab
utamanya adalah “illegal fishing” oleh nelayan asing yang lima tahun belakangan
ini sangat merisaukan. Mereka menggunakan pukat yang bisa menangkap biota apa
saja termasuk penyu. Selain pukat, mereka juga menggunakan bom. Masyarakat
telah mencoba usaha konservasi dengan dana swasembada. Tapi kalau illegal
fishing tak segera dihentikan, maka bukan tak mungkin, penyu akan punah di
Kepri. Bukan hanya Kepri tetapi untuk semua daerah tempat populasi penyu berkembang.
Flora
maupun fauna yang sedikit tentu dianggap
langka, kalau sudah langka pasti dilindungi, dan kelangkaan tersebut dapat diatasi
dengan menjaga dan melestarikannya. Seperti yang
penulis ketahui, di Kepulauan Banyak penyu terdapat tempat konservasi penyu, di
sana penyu dilestarikan sehingga jika populasi penyu banyak maka tak mengapa
bila dikonsumsi.
Pokoke enak deh, pengalaman baru kami selain pak rofiq,
karena beliau sudah terbiasa 'ngonsumsi' telur penyu 'sak' dagingnya di Maluku
sana. Makan mie Gomak dengan gurihnya bumbu andaliman - bumbu khas Batak -
dilanjutkan dengan nyeruput telur penyu Pulau Jemur (oleh-oleh dari Kubu -
Riau) sebuah kombinasi makan malam yang istimewa, karena kedua menu ini baru
kali pertama ku rasakan.
Sumber Rujukan: