Adakah sisi positif berburuk sangka? jika pun ada dari sudut pandang apa adanya?
Kalo menurutku sih ada, dari sudut pandang kepentingan (baik). Contoh kecil yang ku alami, sebut saja namanya wak Leha meminta ku mengantarkan surat undangan nikah anaknya, khalayak tau wak Leha ini cukup bedangkik orangnya, akupun terpengaruh dengan keadaan dalam diriku berkata-kata, "uwak nih udah polit nyuruh2 awak pulak, jarang ku tahu uwak nih ringan mengasih, apolagi bon awak sering ditagihnyo, apo tak paham dio awak anak rantauan dengan pendapatan pas-pas makan berjuang di salah satu metropolitan nih, paling tidak kek, ado nanti duit rokok, banyak pulak lagi undangannyo nih, oiiihh, nasibku lah," menerima permintaannya. Di luar dugaan, setelah ku antarkan dimasukkannyo 50 ribu ke kantong kemeja ku, "ah iyo pulak" katoku membatin.
Itu pulak pengalaman ku, masalah dosa tidaknya itu hak mutlak Tuhan. Karena melalui Quran Tuhan mengatakan,"Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa (al-Hujurat:12)". Sebab sebagian lagi itu sangkaan baik yang tidak menjadi dosa. Berarti tidak menutup kemungkinan bagian kecil dari prasangka itu ada ruang sangka buruk yang barangkali menjadi pilihan untuk melakukannya. Akan tetapi tetap saja sikap preventif agar tidak berdosa, bersangka baik sajalah. Itu pilihan.