Tadi sekitar
jam 11.00 siang ane sama temen berdua silaturrahim ke rumah ketua MUI Medan-
Johor dan juga seorang trainner di kota kami. banyak sekali yang kami
diskusikan, mulai dari kaji diri, sentilan- sentilun ada juga sebagai motivasi
bagi kami, berbagi pengalaman, berbagi ilmu dan juga berbagi cerita, salah
satunya cerita yang ane ingat:
Dikisahkan
ada seorang pemuda yang bekerja di suatu institusi swasta, masih muda dan
bertenaga. Kerjanya bagus menjalani masa training selama dua bulan dan selama
masa itu juga kadang pemuda tersebut seminggu bekerja dapat duit dari atasan
500 ribu, tiga hari berikutnya dikasih 2 juta, kemudian sebulan lebih
berikutnya hanya 100 ribu, dan setelah itu pemuda tersebut tak mendapat apa-
apa hampir 1 tahun lamanya, yang seharusnya gajinya berhak ia dapatkan malah
nyatanya enggak ada. Pemuda itu pun bertanya, ada apa gerangan? walau dia masih
bertanda tanya tapi ia tetap berpikiran positif dan tetap kerja sesunguh
mungkin.
Tiba- tiba setelah masa hampir 1 tahun itu
atasannya memberinya secarik check, paspor, visa dan ticket keberangakatan
haji. Dia hanya terdiam melongo kembali ke ingatannya beberapa bulan yang lalu
perlakuan atasannya yang memberinya duit 500 ribu, tiga hari berikutnya dikasih
2 juta, kemudian sebulan lebih berikutnya hanya 100 ribu, dan setelah itu
pemuda tersebut tak mendapat apa- apa hampir 1 tahun lamanya dan sekarang dia
dicengangkan dengan secarik check, paspor, visa dan ticket keberangakatan haji
yang diberikan atasannya kepadanya. Lantas,
"Maaf
pak, ini apa ya maksudnya saya enggak ngerti," tanyanya kepada atasan.
Atasannya hanya tersenyum dan menikmati kebingungan bawahannya.
Lalu
menjawab," kamu ingat saya dan perusahaan ini memberimu duit 500 ribu,
tiga hari berikutnya dikasih 2 juta, kemudian sebulan lebih berikutnya hanya
100 ribu, dan setelah itu kamu tak mendapat apa- apa hampir 1 tahun
lamanya?".
"Iya
pak saya ingat,". jawabnya dan bapak itu pun kembali tersenyum serta
membingungkannya.
"Yang
di tangan kamu sekarang ada secarik check, paspor, visa dan ticket
keberangakatan haji, kamu tahu itu kenapa?," Jawab atasannya sedikit
berteriak. Pemuda itupun tertunduk karena takut kenapa- kenapa dan cuma
menggelengkan kepalanya pertanda dia tak tahu serta tak paham.
"Nak,
maaf ya sudah buat kamu kebingungan, bapak hanya mengetes kamu dan coba menguji
kesabaranmu saja, makanya atas perlakuan bapak kepadamu yang lalu bapak minta
maaf dan mengganti gaji- gajimu selama setahun dengan yang kamu terima
itu." Jawab bapak itu lagi. Singkat cerita pemuda itu pun menangis
tersedu- sedu dan refleks memeluk atasannya dengan erat seperti ia memeluk
bapak kandungnya sendiri. Lalu suasana pun hening.
Aku dan
temanku terlihat khusyu' kali mendengarnya. Sesampainya kami di tempat tinggal
kami, hikmah yang kami petik dari cerita beliau di atas adalah bahwa:
1. Berpositive-
thinkinglah
2. Kalo mencari
kerja atau mendapat lowongan kerja jangan dulu mikir berapa gaji, apa
fasilitas, bonus dan embel- embel lainnya.
3. Setelah
diterima bekerja/ mengajar, ikhlas dan sabarlah menjalaninya, bersungguh-
sungguh walau keadaan yang datang kepada kita begitu sulit, itu hanya ujian,
kerja apa yang tak ada ujiannya? so, belajar saja ada ujiannya kok.
Semua serba
beresiko toh kita terlahir ke dunia untuk menghadapi problema dan resiko-
resiko kok. Ya bukan bermaksud mengajari, setidaknya jadi cemeti buat kita
semua dan bom atom bagi diri saya pribadi.
See U bye..
bye.. Wassalam.