Minggu, 10 November 2013

Kakek itu Tukang Sampah atau Tukang Bersih?

Kini kakek sampah itu tidak lagi sering dan bahkan tak pernah lagi mampir ke mesjid, dia sudah pulang ke kampung halamannya di Galang. Kenapa dipanggil kakek sampah? bukan berarti dia tukang menyampah tentunya, dia seorang manusia yang patut diacungi jempol karena bukan semata karena tuntutan kebutuhan dari hasil mengutipi sampah melainkan juga karena memang dia merasa perlu untuk mengutipi sampah agar kebersihan terjaga.
Datang sebelum subuh dan keliling mengutipin sampah- sampah orang komplek di depan rumahnya masing- masing. Pas adzan subuh beliau singgah untuk sholat berjama'ah bersama kami di mesjid tercinta, setelah itu dia melanjutkan kerjaannya kembali hingga jam 08.00 dia kembali lagi ke mesjid untuk istirahat sampai mendekati adzan zhuhur. Zhuhur dan Ashar dia selalu ada di mesjid tempat saya tinggal, ada baiknya juga beliau ada di mesjid karena sebagai mahasiswa tak tentu juga bagi saya untuk ada waktu di mesjid karena rutinitas di kampus biasanya hingga sore hari saya geluti kecuali hari sabtu- minggu saya full seharian- semalaman di mesjid, itupun bila hari sabtu- minggu itu gak ada jadwal liburan.. hehe..
Sebenarnya gelar "Tukang sampah" itu gak cocok disandangkan kepada orang yang memungut sampah, tapi seharusnya di gelari "tukang bersih" karena dialah yang memungutin sampah- sampah hingga bersih. Dan justru orang yang sering buang sampah sembarangan itulah yang wajib diberi gelar "tukang sampah".

SO, jangan suka menyampah di sembarang tempat kalo tidak mau di panggil "Tukang SAMPAH". Begitu.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar