Jumat, 01 November 2013

Jangan Begitu, Pikir Dulu Sebelum Bicara


Tapi kalo dipikir-pikir, ada salahnya juga bila kebanyakan orang-orang menyalahi ketersediaan dan standart sarana- prasarana umum yang ada di negeri ini. cobalah sedikit berbaik- sangka, buka nalar- pikir kita, maklum saja jika ketersedian sarana- prasarana umum di negeri seperti singapura dan malaysia memadai, bersih, rapi, apik, terawat dan gratis pula, itu karena negeri itu teritorialnya kecil, dana (APBD atau APBN klo di Indonesia) untuk pembangunan mereka terbilang cuma untuk wilayah mereka yang kecil, wajar- wajar saja toh mereka dibilang maju dari segi pembangunan/ sarana-prasarana umum.

Dibanding negeri kita ini luas loh bro, dana dari mana mau membangun sarana- prasarana umum dengan merata? dari Sabang- Merauke pula? sementara kita tau sendirikan keuangan di negeri kita ini gimana keadaannya, utang luar negeri yang amat besar. Dengan utang yang berkisar 150 miliar dolar AS, indonesia harus menyisihkan anggarn belanja pertahunnya sekitar 30-40% hanya untuk membayar pokok utang ditambah bunganya. Dalam APBN 2005- 2006, misalnya, sekitar Rp 146 triliun digunakan untuk membayar utang; Rp 60 triliun di antaranya adalah untuk membayar bunga utangnya saja (HTI: Naskah Konferensi Rajab, 2011). Uang dari mana mau membangun merata? jauh banding harapan dengan kenyataan. Belum lagi perkara Pejabat bermasalah alias Pencuri Berdasi, aaahhh sudahlah demek ane membahasnya.

Sebelum ane tutup nich bahasan tulisan, secara pribadi ane kurang suka dengan dialog ini:

si A: Kamu mau bawa berobat ke mana itu bocah?
si B: Singapore lah, di sanakan lengkap fasilitas RS nya.
si A: ooooooooooooooooooo...

So, sebelum memuji negeri tetangga/ negeri luar dan mencela negeri sendiri dalam hal sarana- prasarana umumnya, pikir dululah, atau paling tidak walau kurang puas cukup rasa kecewa atau mungkin benci itu ditahan saja dalam hati, jangan sampai dibeber- beberkan ke luar, aib itu.


Begitu menurutku.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar