Sabtu, 07 April 2012

Allah adalah Satu- Satunya Pencipta

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh wamaghfiroh.....

Allah sebagai satu- satunya Rabbul Bari' (Tuhan yang Maha menjadikan segala sesuatu). Disebut juga Al- khaliq yang berarti Pencipta yang menciptakan segala sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada atau dengan kata lain selain Dia adalah ciptaan- Nya. Status Dia adalah Pencipta sedangkan yang selain- Nya adalah makhluk.
Al- Kindi (796- 873) mengatakan," alam ini diciptakan dan Penciptanya adalah Allah.
Segala yang terjadi dalam alam yang mempunyai hubungan sebab dan musabab. Sebab mempunyai efek kepada musabab. Rentetan sebab musabab ini, berakhir kepada sebab pertama, yaitu Allah Pencipta alam semesta.

Dia berkehendak menciptakan makhluk karena sebab Dia ingin dikenal. Seperti yang dinyatakan dalam hadits qudsi:
Artinya: "Pada mulanya Aku adalah Dzat tersembunyi, maka Aku ingin dikenal, lalu kuciptakan makhluk agar mereka mengenalKu."
 Pada hadis qudsi yang lain, Allah Swt berfirman, “Andai bukan karena Muhammad (saw), maka Aku tidak akan menciptakan dunia maupun akhirat, demikian juga Aku tidak akan menciptakan langit, bumi, arsy, singgasana, laut, alam, surga dan neraka. Dan andai bukan karena Muhammad Saw, maka wahai para manusia, Aku tidak akan menciptakan kalian,”
Demikian juga pada hadis lainnya Allah Swt berfirman, “Aku menciptakan benda-benda untukmu dan Aku menciptakanmu untuk-Ku.”

Allah sebagai Pencipta di dalam istilah tauhid disebut Tauhid Rububiyah. Tauhid Rububiyah merupakan pengakuan bahwa seluruh alam semesta ini baik alam nyata maupun alam abstrak diciptakan oleh satu Tuhan. Tuhan yang Maha Tunggal itulah yang mencipakan bumi, langit, bulan, matahari dan juga bintang- bintang.
Tuhan yang Maha Tunggal itu pula yang menciptakan manusia, malaikat, jin, iblis dan juga syaitan.
Tuhan yang Maha Tunggal itu pulalah yang menciptakan hewan dan tubuh- tumbuhan.
Jelasnya tauhid rububiyah adalah pengakuan bahwa Allah satu- satunya yang merupakan asal dari segala usul yang ada, segala keadaan maupun peristiwa.

Keberadaan alam semesta ini dengan segala keadaan dan peristiwa yang ada padanya menunjukkan bahwa alam semesta ini tidaklah terjadi dengan sendirinya, melainkan ada yang menciptakan dan mengaturnya. Bahkan kebalikannya yang dikatakan oleh aliran sosialis- komunis bahwa alam semesta ini terjadi begitu saja dengan sendirinya.

Menurut Abu Karimah Askari, "Tauhid Rububiyah ialah mentauhidkan Allah dalam perbuatan- Nya, seperti mencipta, menguasai, memberi rizki, mengurusi makhluk, serta mengatur yang semuanya hanya Allah semata yang mampu. Dan semua orang meyakini adanya Rabb yang berkehendak atas itu semua. Kecuali orang Atheis yang berkeyakinan tidak adanya Rabb, tidak ada yang mengatur alam ini, alam ini terbentuk dan berjalan begitu saja, begitu lah anggapan mereka. Diantara penyimpangan yang lain yaitu kaum Zoroaster yang meyakini adanya Pencipta Kebaikan dan Pencipta Kejelekan, hal ini juga bertentangan dengan aqidah yang lurus. Karena bila dipikir pakai akal sehat, jika sudah ada dua yang berkuasa, mau jadi apa alam semesta ini? enggak mungkinkan ada tuhan berkelahi gara- gara tuhan yang satu berbuat baik atau membela kebaikan dan tuhan yang satunya lagi berbuat jelek serta membela kejelekan?. Tidak masuk akal bukan?.

Ada lagi seperti anggapan orang Hindu yang meyakini adanya konsep trimurti yakni tiga tuhan. Ada tuhan menciptakan (Brahma), ada tuhan yang menjaga (Wisnu) dan ada pula tuhan yang menghancurkan (Syiwa). Tentu pembaca sudah tahu jawabannya.
Orang Kristiani juga meyakini adanya trinitas yakni konsep tiga tuhan di dalam satu tuhan. Tuhan Bapa, tuhan ibu, dan tuhan anak, emang tuhan punya keluarga?. Tentu hal ini menurut Islam sangat bertentangan dengan surah Al- ikhlas ayat 1- 4.
Sebenarnya menurut Prof. Sharl Jeniber seorang penganut kristiani sekaligus seorang kristolog mengakui bahwa agama kristiani yang kita ketahui adalah bukan berasal dari Isa bin Maryam atau yang kita kenal Nabi Isa AS, melainkan ajaran yang diada- adakan oleh Paulus seorang yahudi tarsus yang mengakui pernah berjumpa dengan Yesus (Nabi Isa AS) padahal seumur hidupnya ia tidak pernah berjumpa dengan Beliau.

Berhubungan dengan pembahasan di atas, misalnya saja di dalam sebuah kerajaan dipimpin oleh tiga raja, apakah yang akan terjadi pada kerajaan tersebut? Itu bisa kita jawab sendiri. Sebelumnya penulis mohon maaf, penulis tiada bermaksud mendiskreditkan agama lain, tapi bila agama Islam yang bisa dipertanggung- jawabi ke-absahannya, ke-otentikan dasar dan sumbernya, why not?.
Jadi intinya tauhid rububiyah adalah pengakuan bahwa Allah Yang Maha Mengadakan, tiada yang dapat menciptakan sesuatupun walau seekor nyamuk meski berkumpul segenap makhluk untuk menciptakannya. "Kun" kata Allah, maka "Fayakun".
Ref:
Book:
Hadis Purba, Tauhid, (2009). h. 2 dan 17
Mahmud Yunus, Adyan, CV. Sa'diyah Putra. Jakarta. 1937. h. 10
Rauf Syalabi, Distorsi Sejarah dan Ajaran Yesus, Pustaka Al- kautsar, Jakarta. 
Ahadits Matsnawi, hal. 172. 
Rasail Kurki, J. 3, hal. 162; Syarh Asma al-Husna, J. 1, hal. 139.
TQS. Al- baqarah ayat 26

Net:
http://quran.al-shia.org/id/lib/005/07.html
http://www.ilmoe.com/585/pembagian-tauhid-rububiyah-uluhiyah-asma-wa-sifat.html
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar