Seperti biasanya kegiatan maghrib mengaji menjadi rutinitas ku sehari-hari sebagai Guru Mengaji. Ada yang sedikit menggelitik ku di saat mengajari muridku membunyikan bacaan ISYMAM Rawi Khalaf dari Hamzah (bacaan qiraat sab'ah) yang sudah di Hafash kan (bacaan Imam Hafash atau dengan kata lain di baca biasa).
Murid: "Qooluu yaaa abaanaa maa laka laa ta'manna 'alaa yuusufa wa inna lahuu lanaashihuun."
Guru: "Sayang, untuk ayat ini, kan tuh ada bacaan kecil di bawah "laa ta'manna" itu tanda isymam, jadi bacanya bukan gitu."
Murid: "Jadi cemana om,,?"
Guru: "Qooluu yaaa abaanaa maa laka laa ta'mawnna 'alaa yuusufa wa inna lahuu lanaashihuun." baca ku mencontohkan, "hah coba" suruhku agar dia mencoba mengikuti bunyi yang ku contohkan.
Murid: ""Qooluu yaaa abaanaa maa laka laa ta'maunna 'alaa yuusufa wa inna lahuu lanaashihuun." bacanya.
Lucunya hingga berkali-kali tuh murid belum bisa membunyikannya, sampek monyong mulut dia, ku bilang: "Ya udah PR itu ya,,, latih-latih di rumah." "Iya om" jawabnya lugu.
Padahal, sepengetahuan ku membunyikan bacaan isymam ialah refleksnya antara MIM FATAH " مَ " dengan NUN TASYDID " نَّا " sehingga di antara MIM FATAH " مَ " dengan NUN TASYDID " نَّا " ada WAW (ghoib) " و ".
Jadi awalnya di baca " تَأْمَنَّا " menjadi " تَأْمَوْنَّا ". Akan tetapi penyebutannya secara cepat sehingga bunyi WAW (ghoib) " و " tidak terlalu jelas kedengaran.
Murid: "Qooluu yaaa abaanaa maa laka laa ta'manna 'alaa yuusufa wa inna lahuu lanaashihuun."
Guru: "Sayang, untuk ayat ini, kan tuh ada bacaan kecil di bawah "laa ta'manna" itu tanda isymam, jadi bacanya bukan gitu."
Murid: "Jadi cemana om,,?"
Guru: "Qooluu yaaa abaanaa maa laka laa ta'mawnna 'alaa yuusufa wa inna lahuu lanaashihuun." baca ku mencontohkan, "hah coba" suruhku agar dia mencoba mengikuti bunyi yang ku contohkan.
Murid: ""Qooluu yaaa abaanaa maa laka laa ta'maunna 'alaa yuusufa wa inna lahuu lanaashihuun." bacanya.
Lucunya hingga berkali-kali tuh murid belum bisa membunyikannya, sampek monyong mulut dia, ku bilang: "Ya udah PR itu ya,,, latih-latih di rumah." "Iya om" jawabnya lugu.
Padahal, sepengetahuan ku membunyikan bacaan isymam ialah refleksnya antara MIM FATAH " مَ " dengan NUN TASYDID " نَّا " sehingga di antara MIM FATAH " مَ " dengan NUN TASYDID " نَّا " ada WAW (ghoib) " و ".
Jadi awalnya di baca " تَأْمَنَّا " menjadi " تَأْمَوْنَّا ". Akan tetapi penyebutannya secara cepat sehingga bunyi WAW (ghoib) " و " tidak terlalu jelas kedengaran.
Selamat mencoba...
Alhamdulillah nambah ilmu.
BalasHapusterima kasih untuk ilmunya ...
sama2.. semoga bermanfaat bagi kita semua...
Hapus