Senin, 17 Februari 2014

Hikmah Positive- Thinking

Tadi sekitar jam 11.00 siang ane sama temen berdua silaturrahim ke rumah ketua MUI Medan- Johor dan juga seorang trainner di kota kami. banyak sekali yang kami diskusikan, mulai dari kaji diri, sentilan- sentilun ada juga sebagai motivasi bagi kami, berbagi pengalaman, berbagi ilmu dan juga berbagi cerita, salah satunya cerita yang ane ingat:
Dikisahkan ada seorang pemuda yang bekerja di suatu institusi swasta, masih muda dan bertenaga. Kerjanya bagus menjalani masa training selama dua bulan dan selama masa itu juga kadang pemuda tersebut seminggu bekerja dapat duit dari atasan 500 ribu, tiga hari berikutnya dikasih 2 juta, kemudian sebulan lebih berikutnya hanya 100 ribu, dan setelah itu pemuda tersebut tak mendapat apa- apa hampir 1 tahun lamanya, yang seharusnya gajinya berhak ia dapatkan malah nyatanya enggak ada. Pemuda itu pun bertanya, ada apa gerangan? walau dia masih bertanda tanya tapi ia tetap berpikiran positif dan tetap kerja sesunguh mungkin.
 Tiba- tiba setelah masa hampir 1 tahun itu atasannya memberinya secarik check, paspor, visa dan ticket keberangakatan haji. Dia hanya terdiam melongo kembali ke ingatannya beberapa bulan yang lalu perlakuan atasannya yang memberinya duit 500 ribu, tiga hari berikutnya dikasih 2 juta, kemudian sebulan lebih berikutnya hanya 100 ribu, dan setelah itu pemuda tersebut tak mendapat apa- apa hampir 1 tahun lamanya dan sekarang dia dicengangkan dengan secarik check, paspor, visa dan ticket keberangakatan haji yang diberikan atasannya kepadanya. Lantas,
"Maaf pak, ini apa ya maksudnya saya enggak ngerti," tanyanya kepada atasan. Atasannya hanya tersenyum dan menikmati kebingungan bawahannya.
Lalu menjawab," kamu ingat saya dan perusahaan ini memberimu duit 500 ribu, tiga hari berikutnya dikasih 2 juta, kemudian sebulan lebih berikutnya hanya 100 ribu, dan setelah itu kamu tak mendapat apa- apa hampir 1 tahun lamanya?".
"Iya pak saya ingat,". jawabnya dan bapak itu pun kembali tersenyum serta membingungkannya.
"Yang di tangan kamu sekarang ada secarik check, paspor, visa dan ticket keberangakatan haji, kamu tahu itu kenapa?," Jawab atasannya sedikit berteriak. Pemuda itupun tertunduk karena takut kenapa- kenapa dan cuma menggelengkan kepalanya pertanda dia tak tahu serta tak paham.
"Nak, maaf ya sudah buat kamu kebingungan, bapak hanya mengetes kamu dan coba menguji kesabaranmu saja, makanya atas perlakuan bapak kepadamu yang lalu bapak minta maaf dan mengganti gaji- gajimu selama setahun dengan yang kamu terima itu." Jawab bapak itu lagi. Singkat cerita pemuda itu pun menangis tersedu- sedu dan refleks memeluk atasannya dengan erat seperti ia memeluk bapak kandungnya sendiri. Lalu suasana pun hening.
Aku dan temanku terlihat khusyu' kali mendengarnya. Sesampainya kami di tempat tinggal kami, hikmah yang kami petik dari cerita beliau di atas adalah bahwa:
1.      Berpositive- thinkinglah
2.      Kalo mencari kerja atau mendapat lowongan kerja jangan dulu mikir berapa gaji, apa fasilitas, bonus dan embel- embel lainnya.
3.      Setelah diterima bekerja/ mengajar, ikhlas dan sabarlah menjalaninya, bersungguh- sungguh walau keadaan yang datang kepada kita begitu sulit, itu hanya ujian, kerja apa yang tak ada ujiannya? so, belajar saja ada ujiannya kok.
Semua serba beresiko toh kita terlahir ke dunia untuk menghadapi problema dan resiko- resiko kok. Ya bukan bermaksud mengajari, setidaknya jadi cemeti buat kita semua dan bom atom bagi diri saya pribadi.
See U bye.. bye.. Wassalam.



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar